Selama Pandemi, Apotek Online Lifepack Alami Perkembangan Positif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 di Indonesia masih belum menunjukan tanda-tanda penurunan kasus. Sejak kasus pertama di Indonesia pada Maret 2020, pemerintah telah menerapkan berbagai strategi untuk meredam angka penyebaran, salah satunya memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) .
Baca juga: Kurang Vitamin D Bisa Bikin Covid-19 Makin Parah, Ini Penjelasannya!
Baru-baru ini, pemerintah memutuskan menerapkan kembali PSBB untuk daerah Jawa & Bali. Dengan adanya pembatasan ini, tentunya aktivitas masyarakat masih terbatas, salah satunya adalah mendapatkan akses layanan kesehatan seperti membeli kebutuhan obat-obatan.
COO Lifepack & Jovee, Hari Novferdianto mengungkapkan, penerapan PSBB memberikan kontribusi positif terhadap layanan kesehatan secara online. "Aturan dalam pembatasan aktivitas tentunya memerlukan solusi bagi masyarakat agar tetap bisa mengakses layanan kesehatan. Lifepack menjawab kebutuhan tersebut dengan memberikan inovasi layanan kesehatan pembelian obat secara online," paparnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1).
"Selama tahun 2020 ini, apotek online Lifepack mengalami pertumbuhan rata-rata bulanan peningkatan transaksi pembelian obat sebesar 50%. Peningkatan pembelian obat ini tidak lepas dari menurunnya aktivitas luar ruangan yang dilakukan masyarakat," sambungnya.
Dalam sebuah survei yang dirilis Bank DBS pada Oktober 2020 kepada 545 responden menunjukkan bahwa 72% responden berencana untuk mengurangi aktivitas di luar rumah setelah pandemi Covid-19 berakhir. Adapun 25% responden lainnya akan memiliki intensitas yang sama ketika di luar rumah, seperti sebelum pandemi. Sedangkan 3% responden memilih untuk meningkatkan intensitas beraktivitas di luar rumah setelah pandemi.
"Perubahan perilaku masyarakat mengalami pergeseran yang cukup signifikan akibat pandemi. Biasanya berbagai aktivitas di luar ruangan menjadi suatu hal yang biasa, sekarang masyarakat lebih memilih untuk tetap berada di rumah, dikarenakan alasan kesehatan menjadi yang paling penting," kata pria yang akrab disapa Ferdi itu.
Menurut Ferdi, meski berada di rumah saja, masyarakat tidak perlu khawatir untuk memenuhi berbagai kebutuhannya, seperti halnya kebutuhan akses layanan kesehatan dari mulai menebus resep obat secara online, hingga dapat berkonsultasi dengan dokter tanpa harus keluar rumah. "Selama pandemi ini ada tiga kategori obat dengan penjualan tertinggi yaitu obat pereda demam, penunjang imunitas tubuh, dan obat untuk mengatasi masalah pencernaan," imbuhnya.
Ke depan, kata Ferdi, dengan semakin meningkatnya pembelian obat secara online, pihaknya yakin pertumbuhan positif ini harus terus diimbangi dengan pelayanan yang terbaik, untuk itu Lifepack akan menghadirkan inovasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Baca juga: Berbagai Manfaat Buah Belimbing untuk Kesehatan
Sementara itu, sebagai informasi, Lifepack merupakan apotek online pertama di Indonesia dengan spesialisasi penyakit kronis. Lifepack memiliki berbagai layanan kesehatan di antaranya peresepan obat, konsultasi dokter umum secara gratis, konsultasi dokter spesialis dengan harga terjangkau, dan kotak obat spesial (blister) untuk penderita penyakit kronis.
Baca juga: Kurang Vitamin D Bisa Bikin Covid-19 Makin Parah, Ini Penjelasannya!
Baru-baru ini, pemerintah memutuskan menerapkan kembali PSBB untuk daerah Jawa & Bali. Dengan adanya pembatasan ini, tentunya aktivitas masyarakat masih terbatas, salah satunya adalah mendapatkan akses layanan kesehatan seperti membeli kebutuhan obat-obatan.
COO Lifepack & Jovee, Hari Novferdianto mengungkapkan, penerapan PSBB memberikan kontribusi positif terhadap layanan kesehatan secara online. "Aturan dalam pembatasan aktivitas tentunya memerlukan solusi bagi masyarakat agar tetap bisa mengakses layanan kesehatan. Lifepack menjawab kebutuhan tersebut dengan memberikan inovasi layanan kesehatan pembelian obat secara online," paparnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1).
"Selama tahun 2020 ini, apotek online Lifepack mengalami pertumbuhan rata-rata bulanan peningkatan transaksi pembelian obat sebesar 50%. Peningkatan pembelian obat ini tidak lepas dari menurunnya aktivitas luar ruangan yang dilakukan masyarakat," sambungnya.
Dalam sebuah survei yang dirilis Bank DBS pada Oktober 2020 kepada 545 responden menunjukkan bahwa 72% responden berencana untuk mengurangi aktivitas di luar rumah setelah pandemi Covid-19 berakhir. Adapun 25% responden lainnya akan memiliki intensitas yang sama ketika di luar rumah, seperti sebelum pandemi. Sedangkan 3% responden memilih untuk meningkatkan intensitas beraktivitas di luar rumah setelah pandemi.
"Perubahan perilaku masyarakat mengalami pergeseran yang cukup signifikan akibat pandemi. Biasanya berbagai aktivitas di luar ruangan menjadi suatu hal yang biasa, sekarang masyarakat lebih memilih untuk tetap berada di rumah, dikarenakan alasan kesehatan menjadi yang paling penting," kata pria yang akrab disapa Ferdi itu.
Menurut Ferdi, meski berada di rumah saja, masyarakat tidak perlu khawatir untuk memenuhi berbagai kebutuhannya, seperti halnya kebutuhan akses layanan kesehatan dari mulai menebus resep obat secara online, hingga dapat berkonsultasi dengan dokter tanpa harus keluar rumah. "Selama pandemi ini ada tiga kategori obat dengan penjualan tertinggi yaitu obat pereda demam, penunjang imunitas tubuh, dan obat untuk mengatasi masalah pencernaan," imbuhnya.
Ke depan, kata Ferdi, dengan semakin meningkatnya pembelian obat secara online, pihaknya yakin pertumbuhan positif ini harus terus diimbangi dengan pelayanan yang terbaik, untuk itu Lifepack akan menghadirkan inovasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Baca juga: Berbagai Manfaat Buah Belimbing untuk Kesehatan
Sementara itu, sebagai informasi, Lifepack merupakan apotek online pertama di Indonesia dengan spesialisasi penyakit kronis. Lifepack memiliki berbagai layanan kesehatan di antaranya peresepan obat, konsultasi dokter umum secara gratis, konsultasi dokter spesialis dengan harga terjangkau, dan kotak obat spesial (blister) untuk penderita penyakit kronis.
(nug)